Ads Here

Minggu, 21 Juni 2015

Marhaban ya Ramadhan

Marhaban ya ramadhan...

Empat tahun sudah ramadhan ditanah rantau, Ingin rasanya bisa mengulang tahun-tahun lalu ramadhan yang masih dikampung sendiri bersama Ibu,Bapak dan saudara. Kangen rasanya bisa sahur dan berbuka bersama mereka. Rindu rasanya rebutan sambal satu cobek bersama Bapak, rebutan lauk pauk sama saudara sungguh nikmat rasanya bisa ramadhan bersama keluarga. Kini semua itu hanya tinggal kenangan. Saudaraku sudah punya keluarga sendiri dan aku juga jauh dari mereka.

Empat tahun sudah ditanah rantau.
Tiga tahun silam ramadhan aku lewati bersama teman-temanku satu kamar dan satu kantor.
Iya, kita berempat tinggal dalam satu kamar, tidak besar sih, tapi cukup buat kita berempat.
Tiga tahun ramadhan bersama mereka ceritanya selalu tak jauh berbeda dari ramadhan - ramadhan yang lalu. Iya karna kita selalu dipertengahan bulan berburu buka puasa bersama gratis yang di adakan oleh masjid - masjid yang ada di pulau ini. Selalu hadir jika di undang acara hajatan atau buka bersama di komplek tempat kami tinggal. Dan selalu mencari alasan untuk tidak hadir di undangan kerjabakti di komplek. Bahkan saling suruh untuk hadir sebagai perwakilan.
Makan sahurpun selalu rusuh selalu berebut duluan untuk masak atau sekedar menghangatkan sayur yang kita beli sorenya.
Bersama mereka selalu tertawa walau di dompet hanya kertas bon saja. Hidup seperti tak ada beban isinya hanya senang-senang dan tertawa. Tak peduli apa yang akan terjadi kedepannya.
Selalu berdebat untuk membersihkan tempat tidur, mencuci piring bekas makan. Lama tidak dicuci akhirnya menumpuk dan saling tuduh siapa yg tidak pernah mencuci piring setelah makan.
Selamat semangat jika acara masak bersama, setelah acara masak selesai selalu mencari alasan untuk segera pergi tanpa membereskan sisa masak.
Itu tiga tahun ramadhan silam, sekarang mereka telah pergi untuk melanjutkan perannya selanjutnya ditempat lain. Dengan ceritanya masing-masing.

Dan saya masih disini ditempat kita dahulu tapi sudah tidak dikamar kita dahulu.
Kamar kita dahulu kini telah ditempati orang-orang baru dari perusahaan kami.
Dan saya sekarang sudah mempunyai kamar kecil sendiri yang didalamnya ada seorang bidadari dan dialah istriku.
Sebuah kamar kecil yang bagai surga bagiku, iya karna didalamnya ada seorang bidadari yang selalu membuat indah kamar kecil itu.
Dan ini adalah ramadhan ke empatku ditanah rantau dan yang pertama buat kami.
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberiku pendamping hidup seperti dia.
Wanita cantik dan yang pastinya jago masak, bakatnya yang pintar masak mungkin sudah turunan dari neneknya yang juga jago masak. Karna saya dahulu adalah pelanggan tetep di warung neneknya.
Rasanya saya seperti Raja saja dalam kamar kecil ini, bagaimana tidak semua sudah siap tersedia saat mau berbuka dan sahur semuanya sudah didepan mata bahkan sebelum saya cuci muka.
Istriku sungguh istimewa dia selalu bangun lebih awal sebelum sahur, dia menyiapkan segalanya tanpa membangunkanku. Setelah semuanya selesai barulah dia membangunkanku dengan lembutnya. Subhannallah,, bahagia bisa mendapatkan wanita seperti dia.
Meskipun puasa semua masakan yang dimasaknya tidak pernah kurang bumbu atau kasinan. Semua pas dilidah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar